Si Keriting mempunyai kebiasaan ngenyot (menghisap) jari telunjuk tangannya. Kebiasaan ini kemudian menjadi hal yang sulit dihilangkan. Meski kebiasaan ngenyot jari telunjuk yang dilakukan si Keriting disinyalir bisa menimbulkan rasa aman pada dirinya, terutama dilakukannya saat sedang membutuhkan ketenangan atau saat akan tidur, namun kebiasaan ini membuat kedua orangtua si Keriting khawatir kalau-kalau kebiasaan itu tidak berhenti sampai ia sekolah nanti.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh kedua orangtuanya untuk menghilangkan kebiasaan itu sejak si Keriting masih berumur dua tahun. Mulai dari mengolesi jari telunjuk si Keriting dengan brotowali yang memiliki rasa pahit sampai dengan mengoleskan kunyit yang dikenal mempunyai rasa pahit dan pedas. Namun hasilnya tetap nihil.
Setelah berkonsultasi dengan dokter ahli anak, barulah kedua orangtua si Keriting merasa lega, karena kebiasaan anak menghisap jempol atau jari telunjuk sebenarnya bisa berhenti dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.
Dokter pun menyarankan untuk tidak bosan-bosannya memberikan pengertian kepada anak bahwa itu adalah kebiasaan yang tidak baik. Diusianya yang kini telah menginjak lima tahun, si Keriting meski perlahan namun dapat menerima dan mengurangi kebiasaan tersebut yang kini hanya dilakukan ketika ia sedang merajuk.
*****
Kebiasaan lain yang dimiliki si Keriting, yang sampai sekarang benar-benar tidak bisa ditinggalkannya adalah berselimutkan sarung jimat dari Akungnya. Tanpa sarung ini mustahil dia bisa tidur. Bahkan ketika harus bepergian menginap, semua barang lain boleh ketinggalan, namun sarung jimat itu tanpa pengecualian harus dibawa. Kalau tidak, bencana akibatnya.
Si Keriting akan menolak tidur semalaman. Ia akan terus mencari keberadaan sarung jimat itu. Jika sudah mendapatkannya, ia dekatkan sarung jimat itu kewajah dan hidungnya, kemudian perlahan ia hirup aromanya, lalu hmmm... si Keriting fly, mabuk, dan tidur dengan lelap.
Kedua orangtua si Keriting berpikir heran, bagaimana sehelai gombal berbentuk sarung yang bertahun tak mengenal air itu bisa menjadi penghantar tidur yang nyaman bagi si Keriting.
Dikutip dari alodokter.com, setiap orang memiliki hal yang disukainya masing-masing, baik apa yang dilihat, didengar, diraba, dan dicium baunya. Hal ini merupakan hal yang wajar dan juga berlaku pada apa yang diciumnya atau diendusnya. Sesuatu yang dianggap tidak enak atau tidak menyenangkan bukan berarti harus berlaku bagi semua orang, begitu juga dengan sesuatu yang disukainya.
Pada dasarnya, kesukaan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Pada indera penciuman, apa yang disukai tergantung dari faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman yang pernah dialami. Hal ini disebabkan oleh fungsi adaptasi dari saraf olfaktorius, atau saraf yang berperan terhadap indera penciuman sebagai sensor yang masuk ke otak. Bisa saja kita menyukai aroma suatu hal oleh karena kita pernah memiliki pengalaman yang menyenangkan akan hal tersebut, atau hal ini mengingatkan kita terhadap memori masa kecil yang juga menyenangkan.
Apabila hal ini tidak mengganggu aktivitas kita sehari-hari secara signifikan, misalnya dalam kita menjalani fungsi sosial dengan orang lain, hal ini bukanlah suatu gangguan, sehingga kita tidak perlu khawatir karena apa yang kita miliki merupakan hal yang relatif wajar.
*****
Sarung jimat si Keriting tersebut sebetulnya milik Akungnya si Keriting. Karena dulu saat mereka masih tinggal serumah, sang Akung kerapkali ngeloni cucunya itu sambil menyelimuti tubuhnya dengan sarung miliknya. Hal ini kemudian menjadi sebuah kebiasaan selama bertahun-tahun.
Karena pemakaian sarung ini dilakukan setiap hari terutama pada saat si Keriting tidur, kini warna sarung itu berubah menjadi mbladus dengan aroma yang apek. Namun melihat lelapnya si Keriting sambil menghirup aroma sarung jimat itu akan membuat semua orang terheran-heran. Bagaimana tidak, sarung itu sudah bertahun-tahun tidak dicuci, bahkan tidak boleh dicuci tapi bau nya dapat menjadi terapi pengantar tidur yang mujarab bagi si Keriting.
Pernah secara diam-diam Mamanya si Keriting mencuci sarung jimat itu. Ketika malam si Keriting mencarinya, sang Mama menyodorkan. Sontak saja si Keriting menolak dan ngamuk sejadi-jadinya.
"Gak mau... Gak mauuuu...!!!" kata si Keriting sambil menangis demi mencium aroma khas sebagai aroma terapi yang dimiliki sarung itu telah berubah menjadi aroma pengharum pakaian.
Sang mama coba menjelaskan kepada si Keriting mengapa sarung itu dicuci. Namun si Keriting tetap saja tidak mau menerima alasan itu.
"Paah..," kata Mama nya si Keriting menelepon suaminya yang saat itu sedang mendapat giliran tugas malam. "Umay ngamuk karena sarungnya tadi aku cuci," lanjut Mamanya si Keriting menjelaskan.
Namun, bukannya mendapat solusi dari sang suami, tapi justru malah disalahkan oleh Papanya si Keriting.
Sampai lewat tengah malam si Keriting baru dapat tidur, ini mungkin karena sebab lelah menangis yang berkepanjangan. Semalaman si Keriting harus menanggung tidurnya dengan gelisah, banyak bergerak dan sesekali mengigau sambil menangis disela tidurnya.
Sejak saat itu, mila, mamanya si Keriting lebih memilih membiarkan kain sarung itu dengan komplikasi bau khas yang hanya si Keriting saja yang sudi, tega, dan mampu mencium serta menghirupnya. [Prie]
Ini betul-betul, sipπ
BalasHapusTerimakasih sdh berkenan singgah dan membaca π
HapusUnik sikeriting ....berdasar pengalaman yg menghisap jempol bisa berhenti juga...punya temen kecil dulu sp SD....tau tau gak lagi ...
HapusAsli bngt itu.. hal yg sama terjadi juga dg ank saya si kmbar.. sampai sampai guling nya brodol saking sdh campur baur terkena Noda. di pakaikan sarung nya tdk bleh di lpas nya
BalasHapusTerimakasih sudah berkenan singgah dan membaca π
HapusTolong tanya kan sm si akung, masih ada stock sarung yg sama gak..?
BalasHapusHahahahaha...
HapusMsh mending cuma sarung, klo anakku dlu mau tidur sikut papa nya yg dielus2.
BalasHapusPas papa nya gak ada berhenti dgn sendirinya.πππ
Terimakasih sudah berkenan singgah untuk membaca. Dan Allahummaghfirlahu untuk papa nya π€²π€²
HapusPasti anak pinter nih si Kriting π
BalasHapusBarokallooh. Aamiin π€²
HapusSi keriting nyaman serasa peluk akungnya..
BalasHapusTerimakasih sdh singgah untuk membaca. Salam untuk keluarga ππ
HapusTerimakasih sudah mampir di Blog ini untuk membaca. Salam buat keluarga ππ
BalasHapusCeritanya seru,....... berarti sarung kakung mujarab bisa utk obat ha ha ha ha
BalasHapusHahaha...
HapusTerimakasih sudah berkunjung di blog ini untuk membaca π
Ponakan aku malah pegang guling dari kapuk ,setiap mau tdr melintirin biji kapuk , lama lama kapuknya habis tinggal bijinya , setelah kuliah baru berhenti mau dibawa ke kosan malu katanya.hahaha.
BalasHapusBayangin dari bayi sampai kuliah apa bau guling itu..m
Posting Komentar