ℕ𝕘𝕒𝕛𝕚 𝔻𝕚𝕣𝕚 ~ 𝕾𝖊𝖉𝖊𝖐𝖆𝖍 ~


Kiai : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua nak, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.


Santri : Baik, Kiai


Tidak berapa lama, Santri sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.


Kiai : Cobalah kamu rasakan kopimu nak , bagaimana rasa kopimu?


Santri : Rasanya sangat pahit sekali Kiai


Kiai : Tuangkanlah sesendok kecil gula, aduklah, bagaimana rasanya?


Santri : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, Kiai


Kiai : Tuangkanlah sesendok kecil gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Santri : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, Kiai


Kiai : Tuangkanlah sesendok kecil gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Santri : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, Kiai


Kiai : Tuangkanlah sesendok kecil gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Santri : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, Kiai


Kiai : Tuangkanlah sesendok kecil gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Santri : Sangat manis sekali, Kiai


Kiai : Tuangkanlah sesendok kecil gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Santri : Terlalu manis. Malah tidak enak, Kiai


Kiai : Tuangkanlah sesendok kecil gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Santri : Rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, Kiai


Kiai : Ketahuilah nak, pelajaran yang dapat kita ambil dari contoh ini adalah, jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak?


Sejenak sang Santri termenung, lalu menjawab.


Santri : Ya Kiai, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup secukupnya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, Kiai


Kiai : Ayo anakku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.


Sang santri lalu mengerjakan perintah Kiai


Kiai : Bagaimana rasanya?


Santri : Rasanya nikmat, Kiai


Kiai : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan orang-orang yang kekurangan.


*****


Ilusttasi foto: Sedekah tidak membuatmu miskin (Sumber: Pixabay.com)

Dalam Islam, sifat dermawan dan tolong menolong menjadi salah satu akhlak yang harus dimiliki. Oleh karena itu, terdapat banyak penjelasan dari ayat Al Quran tentang sedekah beserta Haditsnya.


Pendapat ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Ziswaf Jurnal Zakat dan Wakaf, yang mengatakan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki sifat kedermawanan.


Tujuannya adalah memiliki rasa syukur terhadap nikmat Allah SWT, mewujudkan kepekaan sosial yang tinggi, serta terwujudnya masyarakat yang gemar tolong-menolong.


Perbedaan antara Sedekah, Infak dan Zakat dalam Islam.


Secara umum, sedekah atau infak adalah menyisihkan harta dalam bentuk uang atau benda yang bisa bermanfaat untuk diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan, dan hukumnya sunnah.


Pemberian sedekah ini tidak ada keharusan untuk diberikan kepada orang miskin, atau keharusan seperti layaknya zakat kepada 8 golongan asnaf, tetapi dapat diberikan untuk siapa saja.


Bahkan Rasulullah SAW mengatakan ada sedekah yang paling mudah diberikan dalam sebuah hadits. Dari Abu Dzar RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:


تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ


Artinya: "Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu." (HR Tirmidzi)


Sedangkan zakat hukumnya wajib jika sudah tercapai haul, nishob, atau jangka waktu tertentu yang mengikat.


Dari segi istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.


Ilustrasi foto: Seandainya orang yang bersedah itu tahu (Sumber: Pixabay.com)


Ada beberapa ayat Al Quran tentang sedekah yang bisa menjadi pedoman dalam menjadikannya kebiasaan yang baik yang mengandung pahala.


1. Ayat Alquran tentang Sedekah dan Kematian


وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ


(Wa anfiqụ mimmā razaqnākum ming qabli ay ya`tiya aḥadakumul-mautu fa yaqụla rabbi lau lā akhkhartanī ilā ajaling qarībin fa aṣṣaddaqa wa akum minaṣ-ṣāliḥīn)


Artinya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS Al-Munafiqun: 10)


2. Ayat Alquran tentang Sedekah dan Keutamaannya


إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ


(innal-muṣṣaddiqīna wal-muṣṣaddiqāti wa aqraḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā'afu lahum wa lahum ajrung karīm)


Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS Al-Hadid: 18)


3. Ayat Alquran tentang Sedekah yang Diganti oleh Allah SWT


قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ


(Qul inna rabbī yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min 'ibādihī wa yaqdiru lah, wa mā anfaqtum min syai`in fa huwa yukhlifuh, wa huwa khairur-rāziqīn)


Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)".


Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba: 39)


4. Ayat Alquran tentang Sedekah 700 Kali Lipat


مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ


(Maṡalullażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab'a sanābila fī kulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā'ifu limay yasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm)


Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261)


5. Ayat tentang Sedekah Saat Lapang dan Sempit


ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ


(Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn)


Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 134)


6. Ayat Alquran tentang Sedekah dan Bisikan Setan


ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ


(Asy-syaiṭānu ya'idukumul-faqra wa ya`murukum bil-faḥsyā`, wallāhu ya'idukum magfiratam min-hu wa faḍlā, wallāhu wāsi'un 'alīm)


Artinya: “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS Al-Baqarah: 268)


Islam sangat menganjurkan seluruh umatnya untuk selalu bersedekah atau berbagi rezeki dan harta dengan orang lain, terutama kepada fakir miskin, anak yatim, dan siapa pun yang membutuhkan.



Ilustrasi foto: Sedekah Mencegah Balak (Sumber: Pixabay.com)


Dalam banyak hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang sedekah. Beberapa di antaranya yakni:


1. Hadits tentang Sedekah sebagai Pelindung Musibah


Dalam hadits riwayat Imam Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:


الصدقة تسُدُّ سبعين بابا من السوء


Artinya: “Sedekah menutup 70 pintu keburukan.” (HR Thabrani)


2. Hadits tentang Sedekah dan Doa Malaikat


Dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:


ما مِن يَومٍ يُصْبِحُ العِبادُ فِيهِ، إلَّا مَلَكانِ يَنْزِلانِ، فيَقولُ أحَدُهُما: اللَّهُمَّ أعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، ويقولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا


Artiya: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa;


Ya Allah, berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya. Sedangkan yang satunya lagi berdoa; Ya Allah, berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya.” (HR Bukhari)


3. Hadits tentang Sedekah Dapat Mencegah Masuk Neraka


Dalam hadis riwayat Imam Al-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda:


يا عائِشةَ اسْتَتِرِي من النَّارِ و لو بِشِقِّ تمرَةٍ ، فإنها تَسُدُّ من الجائِعِ مَسَدَّها من الشبعانِ


Artinya: “Wahai Aisyah, halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan.” (HR Thabrani)


4. Hadits tentang Sedekah dan Murka Allah SWT


Dalam hadits riwayat Imam Al-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:


الصدقة تطفئ غضب الرب وتدفع ميتة السوء


Artinya: “Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menolak mati jelek (su’ul khotimah).” (HR Thabrani)


*****


Meraih ikhlas tentu saja tidak mudah. Layaknya shalat khusuk, ikhlas pun perlu latihan. Karenanya, mari perbanyak latihan ikhlas dengan terus beramal.


Mungkin awalnya masih mengharap pujian, masih ingin dilihat orang, tapi semakin sering kita melakukannya, Insya Allah segala pujian itu tidak lagi berarti, jadi jangan menunggu iklhas baru bersedekah.


Tulisan ini didedikasikan untuk diri Penulis sendiri, jika di rasa ada baik dan manfaatnya bagi semua, silahkan untuk membagikannya. [Prie]


*****


Sumber :


• https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Ziswaf/article/view/3048


• https://worldquran.com/
https://penaungu.com/ayat-tentang-sedekah/


• https://bincangsyariah.com/kalam/hadis-hadis-keutamaan-sedekah/

4 Komentar

  1. Sangat bagus utk mengingatkan diri ku sendiri maupun orang lain..... trimakasih sdh memberi pelajaran tentang sodakoh, smg di beri kesehatan, tuntunan, dan kemudahan buat penulis, aamiin

    BalasHapus
  2. MasyaAllah kehebatan bersedekah

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama