Catatan Perjalanan #2
Misteri Batu Gajah Hasil Erupsi Gunung Merapi Jogyakarta
Kapal Roro yang penulis tumpangi bersandar tanpa ada hambatan setelah menempuh pelayaran selama lebih kurang 2,5 jam. Cuaca cerah serta gelombang laut yang tenang mendukung kelancaran pelayaran dari pelabuhan Bakauheni ke pelabuhan Merak pada hari itu Selasa, 20 Juni 2023.
Setelah mendapat arahan dari petugas kapal sebagai pengatur bagi kendaraan yang akan keluar kapal, kemudian penulis melanjutkan perjalanan dengan mengambil rute arah Jakarta. Saat ini, perjalanan dari Jakarta - Surabaya sudah bisa di tempuh melalui Tol Trans Jawa dengan tarif tol yang cukup terjangkau.
Tol Trans Jawa sendiri adalah ruas jalan tol yang membentang dari Merak hingga Probolinggo Timur. Ruas tol ini melewati beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, hingga Pasuruan.
Demi satu alasan untuk tetap menjaga kondisi agar tetap fit, di beberapa rest area yang tersedia penulis sempatkan berhenti beberapa waktu untuk beristirahat sekaligus mengerjakan sholat, makan, atau sekedar menseruput kopi panas mengusir kantuk.
Beberapa rest area yang sempat penulis singgahi diantaranya, Rest Area Km. 57 Cikampek; Rest Area Km. 252A Brebes; dan Rest Area Km. 429 Semarang.
Pada kesempatan perjalanan kali ini, melalui obrolan dengan penumpang lain saat berada di kapal roro penulis mendapatkan saran agar ketika melintasi Jakarta hendaknya mengambil ruas Tol Lingkar Luar untuk menghindari kemacetan di beberapa titik gerbang tol yang rawan macet melalui Tol Mohammed Bin Zayed (MBK).
Penulis berpose di depan Batu Gajah yang merupakan hasil erupsi Gunung Merapi pada 5 November 2010 yang lalu (Sumber: Prie)
Tol MBZ ini adalah jenis Tol Layang. Jalan layang ini membentang sepanjang 36,84 Km di atas tol Jakarta-Cikampek. Pada awalnya jalan layang ini bernama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dan telah diresmikan pada 12 Desember 2019 oleh Presiden Joko Widodo. Kemudian nama tol layang ini berubah menjadi MBZ kepanjangan dari Sheikh Mohamed Bin Zayed sejak April 2021 lalu.
Diperoleh informasi dari beberapa sumber pemberian nama jalan layang tersebut sebagai penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UAE) yang telah menjalin hubungan diplomatik selama 45 tahun dengan Indonesia. Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi, yang kini menjabat Presiden Uni Emirat Arab.
Setelah menempuh perjalanan lebih dari 400 kilometer, rasa lelahpun mulai terasa, akhirnya penulis memutuskan untuk singgah dan bermalam di Jogyakarta. Kemudian dengan melalui Kota Magelang, penulis memilih rute keluar gerbang tol Bawen.
Desa Rejodani Sleman, Jogyakarta menjadi pilihan sebagai tempat beristirahat, disini tersedia cukup banyak Home Stay dengan harga yang cukup terjangkau dilengkapi fasilitas sebuah rumah hunian, lokasi ini atas rekomendari dari Sudarmaji, sahabat kecil penulis yang sudah menetap di Jogyakarta sejak tahun 1982 pasca kami sama-sama menyelesaikan pendidikan SMP.
Esok harinya dengan ditemani oleh Mas Dar (nama panggilan akrab penulis kepada Sudarmaji), mengantar penulis menyelusuri beberapa tempat wisata, diantaranya; Kaliurang, Agrowisata Bumi Merapi, Prambanan, dan beberapa tempat lainnya termasuk Malioboro dan Titik Nol Kilometer Jogyakarta.
Saat melintasi sebuah jalan ketika hendak menuju Prambanan, tampak sebuah batu besar dengan diameter sekitar 3 meter berdiri agak miring di tengah jalan yang sehari-hari digunakan warga Desa Bronggang, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Batu berwarna keabu-abuan tersebut sesungguhnya sangat mengganggu arus lalu lintas warga yang melewati di Desa Bronggang tersebut, namun tak seorang pun mampu memindahkan batu sebesar itu sekalipun sudah menggunakan alat-alat berat.
Bangunan waduk (dam) yang berada disungai Gendol sebagai bangunan penahan aliran lahar panas dan dingin saat erupsi Gunung Merapi (Sumber: Prie)
"Memang keberadaan batu itu menutupi jalan yang menghubungkan lalu lintas di sini. Sudah ada beberapa kali upaya memindahkan batu itu. Akan tetapi, saat dipindahkan, bergerak pun tidak," ucap Mas Dar memberi penjelasan kepada penulis.
Kemudian Mas Dar berkisah bahwa batu ini oleh penduduk sekitar dinamai dengan sebutan Watu Gajah (Batu Gajah), mungkin karena ukurannya yang sangat besar seukuran gajah dewasa.
Beberapa keterangan penjelasan tentang Batu Gajah yang dibuat oleh Pemerintah setempat pada bangunan monumen batu gajah (Sumber: Prie)
Batu ini hasil Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada 5 November 2010 silam memang terjadi begitu dahsyat. Bagaimana tidak? Selain memuntahkan beribu-ribu ton lahar panas dan lahar dingin, erupsi juga membuat jutaan meter kubik batu-batuan melayang dan seolah dimuntahkan dari perut gunung.
Salah satu bukti kedahsyatan erupsi Gunung Merapi adalah terlontarnya sebuah batu raksana atau batu gajah berdiameter 3 meter ke tepi Sungai Gendol, Desa Bronggang Sleman, Yogyakarta.
Beberapa keterangan penjelasan tentang Batu Gajah yang dibuat oleh Pemerintah setempat pada bangunan monumen batu gajah (Sumber: Prie)
Beberapa keterangan penjelasan tentang Batu Gajah yang dibuat oleh Pemerintah setempat pada bangunan monumen batu gajah (Sumber: Prie)
Sungai gendol merupakan salah satu jalur mengalirnya muntahan erupsi Merapi, untuk mengantisipasi volume aliran yang besar pemerintah setempat melakukan normalisasi sungai dengan membuat waduk penahan hasil erupsi.
Dalam perkembangannya, batu gajah ini konon dipercaya masyarakat mempunyai kekuatan magis, lantaran dihuni beragam makhluk tak kasat mata.
Beberapa keterangan penjelasan tentang Batu Gajah yang dibuat oleh Pemerintah setempat pada bangunan monumen batu gajah (Sumber: Prie)
Beberapa keterangan penjelasan tentang Batu Gajah yang dibuat oleh Pemerintah setempat pada bangunan monumen batu gajah (Sumber: Prie)
Kabar batu gajah memiliki kekuatan magis kian nyaring terdengar, dan sempat membuat salah seorang sesepuh warga mencoba berkomunikasi dengan penunggu batu gajah. Hasilnya sang penunggu minta untuk tidak diusik dan berjanji akan memindahkan batu raksasa itu jika saatnya telah tiba. Wallahu a'lam bishawab. (Prie)
*****
Artikel berjudul: Catatan Perjalanan #2
Misteri Batu Gajah Hasil Erupsi Gunung Merapi Jogyakarta Oleh: Suprianto (Prie) ini sebelumnya pernah dimuat oleh media online 𝗣𝗿𝗮𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗠𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗡𝗲𝘄𝘀, portal berita yang menyajikan berbagai kabar dan informasi terhangat yang disajikan oleh reporter profesional dari dalam negeri maupun manca negara, pada tanggal 27 Juni 2023, dengan editor 𝗝𝗛𝗞.
https://pratamamedia.com/catatan-perjalanan-2-misteri-batu-gajah-hasil-erupsi-gunung-merapi-yogyakarta/
Posting Komentar