πππ£ππππ©ππ, π»πππ₯π π²πππ πππ₯π
Dalam sebuah kisah lalu diceritakan Rahwana hanya mencintai satu wanita, yaitu istrinya, Dewi Setyawati. Hingga kemudian sang dewi meninggal dan menitis ke Dewi Shinta.
Cinta di hati Rahwana tak pernah padam, hingga akhirnya sang waktu mempertemukannya dengan Shinta, yang sayangnya sudah menjadi istri Rama, raja Ayodya, karena memenangi sayembara.
Melihat cinta sejatinya sudah menjadi milik orang lain, Rahwana hanya punya dua pilihan, merelakannya atau merebutnya dengan taruhan apa pun, bahkan nyawa.
Rahwana memilih pilihan kedua. Shinta pun diculik dan dibawa pulang ke Alengka. Selama tiga tahun disekap, Shinta diperlakukan bak ratu oleh Rahwana. Meski dia bisa memaksa atau bahkan memperkosa Shinta, Rahwana tak pernah mau melakukannya. Rahwana tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa.
Dia tak pernah menyentuhnya. Dia menunggu. Menunggu adalah hal terbaik agar sang dewi tak terluka hatinya, agar sang dewi mencintainya sepenuh hati, suatu saat nanti, walaupun itu entah kapan.
Setiap hari Rahwana mendatangi Shinta dengan beragam puisi. Dia selalu minta maaf karena telah menculiknya. Semua itu dilakukan agar shinta bersedia menjadi permaisuri, satu-satunya istri terkasih. Namun, Shinta selalu menolak.
Apa yang datang dari hati, pasti sampai ke hati. Sekejam apa pun Rahwana, ketulusannya pelan-pelan dirasakan oleh Shinta. Selama dirinya di Alengka, Rahwana berubah menjadi baik dan murah senyum sehingga mengubah suasana kerajaan menjadi baik pula dan penuh kedamaian.
Shinta mulai tergoda tapi di sisi lain dia telah terikat oleh Rama, suaminya. Namun, hingga hampir tiga tahun lamanya, kenapa Rama tak kunjung juga menyelamatkannya? Apakah suaminya sudah tak mencintainya lagi?
Dalam diam mereka saling bicara.
"Tidakkah kau juga mencintaiku Shinta? Tidakkah kau mengingatku walau sedikit saja, sebagai pria yg pernah kau cintai dimasa lalu sampai mati".
"Aku sebenarnya juga mencintaimu. Namun aku terikat dengan Rama. Jika kamu mencintaiku, tolong relakanlah aku dan kembalikanlah aku.."
Kata-kata Shinta ibarat mantra yang menyihir Rahwana. Sebab, selama hidupnya, hanya kata-kata itulah yang dinanti.
"Jika itu maumu, sebagai ksatria, aku akan berduel satu lawan satu dengan Rama.
Jika dia bisa mengalahkanku, maka aku akan mengembalikanmu kepadanya".
Ketika Rama datang dengan balatentara Wanara plus Hanoman, dengan gagah berani Rahwana menyambutnya.
"Aku mencintai Shinta, Rama! Aku akan melakukan apa pun untuknya. Aku benar-benar mencintainya, bukan sepertimu yang menikahinya hanya karena berhasil memenangkan sayembara. Semua perbuatanku yang kau sebut "mengacau" sebenarnya adalah usahaku dalam rangka mendapatkan cintaku kembali".
Pertarungan pun terjadilah.
Dengan dibantu Hanoman, Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan membunuhnya. Shinta pun kembali jadi miliknya. Shinta lari menghambur ke pelukan Rama. Namun, sambutan Rama justru tak di duga. Rama curiga, jangan-jangan Shinta telah dinodai Rahwana.
Berkali-kali Shinta menjelaskan bahwa dirinya masih suci. Rahwana tidak sekali pun pernah menyentuhnya. Tapi Rama tak juga percaya. Hingga akhirnya, Shinta nekad membuktikan kesuciannya dengan menceburkan diri ke bara api. Karena dia masih suci, api tak bisa membunuhnya. Barulah setelah itu Rama mau menerimanya kembali.
Tinggal kemudian sukma Rahwana yang menangis sejadinya karena nestapa cinta. Kenapa takdir tidak memilihnya? Andai dia ikut perlombaan pasti Shinta menjadi miliknya, bukankah kesaktian Rama masih jauh di bawahnya. Kenapa pula Sinta memilih pria yang tidak mempercayainya 100 persen? Sementara bagi Rahwana, Sinta ternoda atau tidak, cantik atau tidak dia tetap akan mencintainya.
Disudut lain yang tak terlihat. Shinta tersedu pilu karena Rahwana sudah tak ada lagi di dunia yang ditempatinya, tak menghirup lagi udara yang dihirupnya. Sosok yang mencintainya tanpa kata tapi. [Prie]
*****
Keren ceritanya pak, apa ada di dunia nyata ya pak π
BalasHapusMungkin ada, wallahu'alam bisshowab. Terima kasih sdh berkenan kunjung di Blog ini untuk membaca. π
HapusMantap ceritanya Mas ππ
BalasHapusTerimakasih sdh berkunjung di blog untuk membaca π
HapusMemang yg namanya cinta dan demi cinta apapun di lakukan . Keren....di tunggu cerita selanjutnya
BalasHapusTrim's sudah singgah di Blog ini untuk sejenak membaca π
HapusPosting Komentar