π»πππ₯π π±πͺπ
πͺπ
Ilustrasi foto: Tanpa Judul |
Mengantar istri masuk pasar adalah mengantar seseorang memasuki ruang asing. Ruang ini bisa mengasyikkan, tapi juga bisa menjengkelkan. Asyik karena seseorang bisa mengukur tingkat kesejahteraan sebuah masyarakat.
Pasar juga bisa menjengkelkan ku sebagai suami jika kedapatan istri mulai bertransaksi, betapa hanya untuk sebutir bawang merah, wanita bisa berjuang berjam-jam, berapa sih selisih harga yang sedang ia perjuangkan hingga bisa selama itu?
Sambil menghilangkan rasa jenuh kemudian aku turun dari kendaraan yang aku parkir. Duduk dan memesan kopi panas sambil menghisap rokok pada sebuah warung kopi adalah pilihan terbaik.
Teleponku berdering, rupanya istriku telah selesai dengan belanjanya dan sekarang sudah berada di parkiran mengajakku pulang.
Waktu dalam perjalanan pulang, aku menemukan sebuah tas yang berisi 3 Sertifikat Rumah, 2 BPKB Mobil, SIUP, SITU, NPWP, KTP dan amplop coklat yang berisi uang 5 gepok pecahan ratusan ribu, artinya jumlah tersebut 50 Juta. Aku tidak tau persis mengapa tas ini bisa berada di lorong jalan rumahku menuju jalan raya.
Kemudian aku menghentikan sepeda motorku dan memungut tas tersebut. Pada KTP tertulis nama πΉπππ ππππ dengan foto laki-laki china paruhbaya dan beralamat tidak terlalu jauh dari tempatku saat ini. Karena sedang tidak terburu-buru dan setelah mengantar istriku pulang aku langsung menuju ke alamat sesuai KTP.
Sampai ditujuan betapa kaget dan senangnya si πΈππππβ pemilik tas tersebut sampai sempat memelukku dan tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih.
Tas aku berikan sambil bilang: "Diperiksa dulu πΎπβ, saya sudah sempat membuka tas ini untuk melihat KTP πΎπππβ, untuk yang lainnya gak saya apa-apain, dari nemu langsung bawa ke sini."
Setelah diperiksa, si πΈππππβ bilang: "Utuh semua, terimakasih."
Aku pun langsung pamit, tapi si πΈππππβ itu menahanku. Dia ambil amplop coklat yang ada di tas itu sambil berkata: "Ini buat πππ aja, sebagai ucapan terimakasih saya, mohon diterima dan jangan tersinggung."
"Jangan πΎπβ saya ikhlas kok."
"Gak apa apa πππ ambil saja, surat-surat ini lebih berharga dari amplop itu," katanya sambil maksa dan memasukkannya ke dalam jaketku.
Karena dia terus memaksa, akhirnya aku terima.
Saat dijalan, sambil memindahkan amplop itu ke saku bagian dalam jaketku, aku sempat mengintip isinya, 50 juta.
Aku pun terharu.
Belum sempat aku mengucapkan sesuatu, tiba-tiba.....
"Maaaaas banguuun, sudah hampir jam 5 sore, sudah shalat ashar belum..!!?," terdengar lengkingan keras suara wanita yang telah begitu familier ditelingaku. (Prie)
***
Mantap sekali π
BalasHapusSyukron πππ
HapusEtdah.... rencananya aku mau minta bagian. Taunya dia mimpi. Pantesan di kasih 50 jt.
BalasHapusπππ
HapusAstagfirullah.. hati ku dah agak2 gimana gitu.. bakalan kecipratan ..eh taunya..besok mimpi lagi Yee...
BalasHapusSiaaap... ππ
HapusAaas ini bagus
BalasHapusπππ
HapusJebul mimpi yac
BalasHapusπππ
HapusAlhamdulillah.......berarti mimpi indah, ku tunggu cerita yg lain
BalasHapusπππ
HapusPosting Komentar